" width="400" />Intisari-Online.com - Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan akan informasi tak terelakkan. Setiap hari kita dihadapkan pada begitu banyak informasi dari media massa, website, jurnal, bahkan laporan kerja. Mata kita melihat banyak susunan huruf, kata, dan kalimat. Otak kita pun bekerja secepat mungkin untuk memahami apa yang kita baca.
Teknologi yang semakin maju membuat kita lebih banyak lagi menggunakan kelengkapan informasi, seperti e-mail, internet, world wide web, dan sebagainya yang kita perlukan untuk menunjang pekerjaan dan kehidupan kita. Artinya, sekarang kita diharapkan mampu membaca dan menyerap lebih banyak materi yang tersedia dibandingkan dengan generasi dulu. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah tak cukup lingerie materi, tetapi juga memahami. Karena itu kursus membaca sangatlah penting.
Belajar membaca itu mudah
Jika sekedar membaca, mungkin Anda sanggup membaca cepat sebuah tulisan panjang dalam rentang waktu yang singkat. Pertanyaannya, apakah Anda mengerti apa yang Anda baca? Peningkatan kekuatan membaca berarti juga peningkatan kekuatan otak. Tapi, jangan biarkan Anda merasa terbebani dengan serbuan informasi di era keterbukaan informasi sekarang ini. Anda hanya perlu membuat strategi membaca yang memungkinkan Anda dapat membaca cepat sekaligus memahaminya.
Stine dalam bukunya, Mengoptimalkan Daya Pikir, menganjurkan beberapa langkah yang bisa membantu Anda membaca cepat, diantaranya:
- KonsentrasiTerdengar klasik? Tetapi itulah yang membuat pikiran kita terpusat pada satu hal. Dalam buku How to Read Better and Faster karya seorang instruktur membaca Norman Lewis, ditemukan hubungan yang kuat antara konsentrasi dan kecepatan membaca. Pernahkah Anda berada dalam kondisi saat Anda tengah asyik membaca artikel satu halaman penuh, dan tiba-tiba sadar Anda tidak memahami apa yang sudah Anda baca? Berapa waktu dan energi yang Anda buang sia-sia? Hanya dengan memfokuskan diri lebih serius pada apa yang dibaca akan meningkatkan kecepatan dan pemahaman Anda beberapa tahun ke depan.
- Menghilangkan kebiasaan membaca yang buruk, yaitu subvokalisasi, membaca kata demi kata, dan regresi.
- Subvokalisasi diartikan sambil membaca, mengulang kata-kata. Menurut ahli membaca Michael McCarthy, kecepatan tercepat membaca pada saat menyuarakan setiap kata secara mental sekitar 150 kata per menit. Kecepatan tinggi bagi yang membaca kata demi kata adalah 200 sampai 300 kata per menit, hampir separuh dari kecepatan membaca rata-rata orang (600 lebih kata per menit). Dengan mengulang kata-kata, artinya memperlambat kita dalam membaca.
- Memang, pada dasarnya kita belajar membaca satu kata demi satu kata, tapi menjadi pilihan yang salah ketika kita menggunakannya untuk membaca cepat. Setelah Anda meninggalkan masa anak-anak, pikirkan bahwa Anda dapat menangkap materi yang jauh lebih besar. Otak orang dewasa difungsikan untuk menyerap dan menginterpretasikan seluruh frasa dengan sekali melihat, tanpa harus mengartikan atau menyuarakan kata demi kata.
- Regresi berarti mundur ke pernyataan sebelumnya. Kebiasaan buruk ini bisa jadi menjadi kebiasaan paling buruk di antara dua lainnya. Menurut McCarthy, kebiasaan ini secara tidak sadar muncul dari "ketidakpercayaan kepada kemampuan kita untuk memahami materi". Jika kita kehilangan sebuah kata atau frasa, jika perhatian beralih sejenak, secara instinktif kita merasa pemahaman kita akan meningkat jika kembali dan membacanya ulang. Nyatanya, cara ini justru membuat pemahaman berkurang. Mengapa demikian? Berhenti setiap kata atau frasa untuk melihatnya kembali dapat mengganggu kemampuan otak menangkap arti penting keseluruhan dari apa yang Anda baca.
- Mengingat apa yang Anda baca dengan "pendukung bacaan"Apakah Anda sering tidak mampu menceritakan kembali kejadian pada hari sebelumnya? Atau Anda merasa pikiran tiba-tiba kosong saat mengerjakan ujian? Tapi mungkin Anda tidak lupa apa yang Anda makan kemarin malam? Faktanya, interaksi kita dengan dunia sekeliling memang jauh lebih jelas dan memberikan pengaruh lebih besar pada ingatan dibandingkan dengan kata-kata kosong yang tercetak pada beberapa lembar kertas. Ada 5 "pendukung bacaan", yaitu:
- a. Bacaan tersebut berisi tentang apa?
- b. Apa informasi terpenting yang terdapat dalam bacaan?
- c. Apa opini yang ada dalam bacaan?
- d. Apa pendapat Anda tentang isi bacaan tersebut?
- e. Unsur apa yang menjadikannya unik?
Selamat mencoba! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar